HENDRIPAL SYUKUR.S.Pd.M.Pd

HENDRIPAL SYUKUR.S.Pd.M.Pd
MY FAMILY

Jumat, 07 Agustus 2015

ANEKA KEGIATAN KU













PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA
GURU MATEMATIKA SMP  KOTA SUNGAI PENUH


OLEH HENDRIPAL
( Mahasiswa PPs Universitas Negeri Padang )


ABSTRACT
HENDRIPAL,NIM:1104026/2015. EFFECTS OF ACADEMIC SUPERVISION BY SUPERVISOR AND TEACHERS’ DISCIPLINE AT WORK ON THE PERFORMANCE OF MATHEMATICS TEACHERS IN SMPs OF SUNGAI PENUH CITY. Thesis. Program of Study of Education Technology, Graduate School of Padang State University under the guidance of Dr. Jasrial. M.Pd and Dr. Indrati Kusumaningrum,M. Pd. 
     Teacher is a dominant factor and very influenced in order to achieve the goal of education side the students ability and other fasility.however,the strategic position to increase the quality of education is very influenced by teacher profesionalisme ability.
       This study aims to identify and analyze: 1) description of teacher discipline 2) description of the teacher performance 3) relationship between academic supervision and teacher discipline 4) relationship between academic supervision as well as teachers discipline and teacher performance.
       This study uses structural equation modeling or path analysis. The teacher performance turns into an endogenous variable in the research, while exogenous variables are academic supervision and discipline.
       The findings of research include: 1) academic supervision exerts significant effect on the teachers performance. 2) academic supervision and discipline directly deliver 0,467 and indirectly 0,203 in performance, while other variables influence 0.563.
       Policy implications of this research are: local government, particularly Education Service of Sungai Penuh administration, needs to organize supervision of teachers, implement guidance and coaching, and develop professional capacity of teachers.
Keywords: Academic Supervision, Work Discipline, Performance.


PENDAHULUAN
       Peran pendidik yang profesional diperlukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya sendiri masyarakat, Bangsa dan Negara.
       Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang  guru dan dosen menyebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional diperoleh melalui pendidikan profesi.
       Peran pengawas pendidikan diatur secara khusus dalam PP nomor 19 Tahun 2005 pasal 55 dan 57 tentang Pengelolaan yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pengaturan pengawasan pendidikan diatur pula dalam PP nomor 74 Tahun 2008,tentang guru pada pasal 15 ayat 4 menjelaskan bahwa guru yang diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan melaksanakan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawas. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu  pendidikan dan mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan kemampuan guru, baik dalam segi jumlah maupun mutunya.       Penyelenggaraan pendidikan terkait dengan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia ( SDM ).
       Peningkatan mutu akan dapat dipenuhi, jika pembinaan sumber daya manusia terjaga kualitas profesionalnya. Kemudian perlu menerapkan pengawasan yang intensif, agar semua pelaksanaan program dan kegiatan dapat memenuhi standar dan pencapaiannya terukur,atau kontrol yang terukur dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan supervisi baik yang dilakukan oleh pemerintah, pengawas sekolah, kepala sekolah, sejawat guru,dan stakeholders.
       Bahwa supervisi akademik oleh pengawas merupakan upaya seorang pengawas dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara umum, istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi atau membimbing dan menstimulir kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan. Konsep Supervisi didasarkanatas keyakinan bahwa perbaikan merupakan suatu usaha yang kooperatif dari semua orang yang berpartisipasi dan supervisor sebagai pemimpin,yang juga bertindak sebagai stimulator, pembimbing, dan konsultan bagi para bawahannya dalam rangka upaya perbaikan. Supervisi pendidikan merupakan suatu usaha mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru disekolah ,baik secara individu maupun kelompok. Hakekatnya segenap bantuan yang ditujukan pada perbaikan- perbaikan dan pembinaan aspek pengajaran. Supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran , termasuk segala unsur penunjang. (Mukhtar dan Iskandar (2009).
       Kinerja mengandung makna hasil kerja, kemampuan, prestasi atau dorongan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Keberhasilan individu atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut merupakan kinerja.” Kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam suatu periode tertentu yang dibandingkan dengan beberapa kemungkinan, misalnya standar target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu” (Suprihanto,1996:16).
       Supervisi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu seni kerja sama dengan kelompok orang agar memperoleh hasil yang sebesar besarnya. Seni kerja sama dalam kegiatan supervisi pembelajaran menuntut kemampuan untuk mempraktikkan prinsip-prinsip hubungan antar manusia yang baik.
       Pihak yang paling membutuhkan supervisi adalah guru sebagai pendidik berkaitan dengan supervisi akademik dan sekolah sebagai lembaga berkaitan dengan supervisi manajerial.
       Guru yang memenuhi standar adalah guru yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika didalam maupun diluar kelas. Disamping tugas mengajar sebagai pokok seorang guru, ada juga beberapa persoalan atau tugas prinsip yang semua guru harus mengetahui dan menguasainya sebagai bagian dari tugas seorang guru yang profesional. yaitu : tugas administrasi kurikulum dan pengembangannya, pengelolaan peserta didik, personel, prasarana dan sarana, keuangan, layanan khusus dan hubungan sekolah - masyarakat. Tugas-tugas ini sangat berkaiatan dengan disiplin,ketertiban dan kerapian tugas guru itu sendiri.
       Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, ditemukan bahwa beberapa indikasi yang menunjukkan kinerja guru SMP di Kota Sungai Penuh masih belum maksimal  yang ditandai dengan: 1) sebahagian besar guru belum memiliki persiapan yang matang dalam melaksanakan proses pembelajaran, 2) Perangkat mengajar yang masih kurang lengkap, 3) mengajar tanpa menggunakan perencanaan seperti RPP atau 4) kurang terampil membuat perangkat pengajaran seperti membuat RPP dan media pembelajaran, 5) kurang menguasai materi ajar, 6) kurang  mempergunakan alat peraga dan media pelajaran. Selain itu .7) terlihat evaluasi belajar seperti kegiatan remedial dan pengayaan kurang terlaksana dengan baik.
       Dari uraian latar belakanag diatas terdapat banyak faktor yang mempengaruhi disiplin  dan kinerja guru SMP dikota Sungai Penuh belum optimal hal ini disebabkan oleh faktor supervisi yang dilakukan oleh pengawas terhadap guru khususnya guru matematika SMP  di kota  Sungai Penuh belum terlaksana sebagaimana mestinya. 
       Supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru sangatlah berpengaruh terhadap peningkatan disiplin kerja dan kinerja guru itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Untuk itu perlu adanya kajian mendalam tentang pengaruh  supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Sungai Penuh.
       Penelitian ini dibatasi hanya pada dua faktor yaitu supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru serta sasaran penelitian khususnya kinerja guru matematika SMP.
       Penelitian ini mengkaji tentang supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru khususnya guru mata pelajaran matematika.Penelitian ini juga membahas bagaimana pengaruh supervisi akademik oleh pengawas  terhadap disiplin kerja guru matematika. Serta pengaruh supervsi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru khususnya guru matematika  Sekolah Menengah Pertama di Kota Sungai Penuh.
       Bertolak dari latar belakang penelitian dan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian  ini yang dirinci kedalam beberapa hal sebagai berikut :
1.    Seberapa besar pengaruh supervisi akademik (X1) terhadap disiplin guru (X2 ).
2.    Seberapa besar pengaruh supervisi akademik ( X1) dan disiplin( X2 ).terhadap kinerja guru ( Y).
       Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian menyebabkan :
1.    Pengaruh supervisi akademik (X1) terhadap disiplin guru (X2 ).
2.    Pengarauh supervisi akademik ( X1) dan disiplin guru ( X2 ) terhadap kinerja guru ( Y).
       Secara teoritis manfaat penelitian ini berupa pengembangan disiplin ilmu pengetahuan yang relavan, dengan penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh para ahli.
Secara praktis, penelitian ini berguna untuk :
a.    Pengawas
b.    Kepala Sekolah
c.     Guru
d.    Kepala Dinas Pendidikan
e.     Peneliti

METODOLOGI PENELITIAN
       Pelaksanaan penelitian menggunakan analisis jalur, pengumpulan data dengan menggunakan angket, objek penelitianya adalah Pengawas, kepala sekolah dan guru matematika SMP dalam kota Sungai Penuh. Metode penelitian ini  digunakan untuk mengetahui Pengaruh antara satu variabel Supervisi akademik oleh pengawas terhadap variabel disiplin kerja guru serta pengaruh pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru matematika diSMP kota Sungai penuh .
Penelitian ini dilaksanakan pada SMP dalam Kota Sungai Penuh yang terdiri dari 11 sekolah SMP yang dari 11 SMP terdapat 441 orang guru PNS dan 36 orang staf TU yang terdiri dari 187 orang guru laki-laki dan 254 orang guru perempuan  dan terdiri 127 orang guru GTT dan 24 orang Pegawai Tidak Tetap.Dari sejumlah guru yang ada terdapat  59 orang guru Matematika.
       Populasi penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran  Matematika SMP dalam kota Sungai Penuh yang terdiri dari 59 orang guru. Penentuan besarnya sampel penelitian menggunakan rumus Cochran, adapun rumus Cochran yang digunakan untuk menghitung besarnya sampel tersebut dinyatakan  sebagai berikut :
                                               
Keterangan :
n= Jumlah sampel minimal ,  
N= ukuran populasi
t= tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t=1,96 )
d= taraf kekeliruan ( digunakan 0,05)
p=populasi dari karakteristik tertentu (golongan )
q= 1 – p  ,  1 = Bilangan Konstan
Variabel bebas (independen variable) penelitian ini adalah supervisi akademik oleh pengawas dan disiplin kerja guru, sedangkan variabel terikat kinerja guru masing - masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Pengawas
Supervisi akademik oleh pengawas merupakan upaya seorang pengawas dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator dalam penelitian ini adalah
1).Melaksanakan Pembinaan pada Guru khususnya guru matematika.
2).Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru matematika.
3).Melaksanakan Supervisi Akademik ,
4).Pelaksanaan Bimbingan Kepada Guru.
       Disiplin kerja adalah sikap penuh keridaan dalam mematuhi semua aturan dan Norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Disiplin kerja dapat dilihat dari indikator berikut: 1) Melaksanakan tata tertib dengan baik, 2) patuh terhadap kebijakan yang berlaku, 3) kesadaran, 4) pengendalian diri.
       Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.   Kinerja merupakan prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi.
       Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung. Dalam hal ini alat yang digunakan adalah kuesioner (angket) yang dibagikan pada responden. Kemudian diisi langsung oleh responden yang bersangkutan, tiap pilihan yang telah disediakan untuk setiap pernyataan.
       Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data diputuskan atas beberapa pertimbangan (1) Sesuai dengan data yang diperlukan untuk penelitian ini, (2) untuk menemui responden satu persatu akan memerlukan waktu yang cukup lama dan biayanya besar.
       Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan skala tingkat (Likert). Metode skala Likert yaitu metode perskala. Pertanyaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Teknik pengukuran yang diterapkan adalah berdasarkan rangkaian atau peringkat atau atribut yang dinyatakan, dimana responder hanya memilih satu dari Lima alternative yang disediakan. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah berupa kuesioner dengan menyediakan alternatif jawaban dan skor
Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan pada indikator variabel. Penentuan indikator-indikator berdasarkan, pada teori yang telah diuraikan sebelumnya. Tahap penyusunan instrumen dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a). Pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator variabel.  
b).Penyusunan butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
c). Pembuatan butir-butir item dalam bentuk pernyataan berdasarkan indikator variabel.
       Untuk kemudahan pengisian instrumen dan responden, maka dalam penyusunan peneliti memperhatikan beberapa hal antara lain: (1) menghindari pernyataan yang meragukan, (2) menghindari kata-kata yang terlalu abstrak, (3) tidak menggunakan kata-kata yang dapat menimbulkan rasa curiga.
       Instrumen yang telah disusun sebelum digunakan terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui keandalan dan kesahihannya. Uji coba Instrumen dilaksanakan terhadap  guru dari populasi yang sama, di luar sampel penelitian ini yang dipilih secara acak dengan  mempertimbangkan proporsi masing-masing strata yang terdapat dalam populasi. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian sesungguhnya.
Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur berhubungan dengan suatu pengujian item-item dalam kusioner yang akan digunakan. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi yaitu dengan menghitung korelasi antara nilai keseluruhan yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan nilai keseluruhan atau skor totalnya. Skor total adalah skor yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item pertanyaan. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah bila koefisien korelasi  dengan nilai probabilitas kekeliruan (p) lebih kecil dari taraf signifikansi alpha 0,05, maka butir pernyataan itu dinyatakan valid dan sahih. Dari tabel dapat dilihat hasil rangkuman uji validitas.
Uji reliabilitasi adalah suatu uji yang menunjukan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak beda, jika dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Pengujian releabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s Alpa, jika nilai Cronbach’s Alpha >0,6 maka item-item pertanyaan yang valid tersebut kiita nyatakan reliabel dan variabelnya layak untuk diproses dalam pengujian hipotesis.
       Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2001):
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
    Pada  penelitian ini data diperoleh dengan cara sistem sampling dan sensus yaitu dengan cara proses perolehan data dari sumber data, sedangkan sumber data adalah subjek dari penelitian itu sendiri.
       Menentukan struktur hubungan antar variabel berdasarkan diagram kerangka pemikiran menggunakan Analisis Jalur  (Path Analysis), sebelum melakukan analisis jalur (Path Analysis), terlebih dahulu dijelaskan mengenai hubungan antar variabel secara diagramatik yang bentuknya ditentukan oleh posisi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran tertentu dan perumusan hipotesis penelitian.

1.    Struktur I :
                                                                                    
                                                                                                                                                P2€                             
               P2.1
X1                                X2

Diagram jalur ini adalah diagram jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung dari X1 ke X2 yang diperlihatkan oleh koefisien jalur (Path coefficient,p ).Apabila jalur sederhana seperti ini yaitu variabel eksogen hanya satu ,maka P21 = r21   sehingga persamaan strukturnya X2 = P21X1 +




2.    Struktur II :
                                                                       
                                
                                              P3€        
X1                     P3.1
                                                            
                                      Y
X2                     P3.2

    X1 dan X2 merupakan dua buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan langsung dengan Y ( variabel endogen).
       Simbol X1 ( data riil pengawas perindividu guru ) merupakan lambang variabel independent ( eksogen ), X2 ( data nilai riil kepala sekolah perindividu guru ) merupakan lambang variabel dependent ( endogen ) dan X1 juga merupakan lambang variabel dependent ( endogen ). X1 dan X2 berpengaruh positif secara parsial dan simultan terhadap Y ( Data nyata atau nilai riil dari pengawas perindividu guru).Diagram di atas menunjukan bahwa hubungan antara X1 dengan X2,  X1 dan Y dan hubungan antara X2 dengan Y adalah hubungan  kausalitas( sebab akibat).
HASIL PENELITIAN
1.    Kinerja (Y)
   Kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi. Kinerja Guru pada dasarnya merupakan unjuk kerja yang dilakukan oleh guru yang akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan/pembelajaran di lembaga pendidikan.
       Tingkat pencapaian skor Kinerja Guru termasuk dalam kategori baik (90 % skor ideal). Hasil ini menunjukkan bahwa Kinerja Guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar peserta didik, pelaksanaan remedial dan pelaksanaan pengayaan termasuk dalam kategori baik.
       Kemudian, jika diuraikan per indikator seperti terlihat pada Tabel.  maka dapat diungkapkan bahwa pada indikator penyusunan rencana pembelajaran diperoleh skor rata-rata sebesar 45 dengan tingkat capaian responden sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan rencana pembelajaran masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam penyusunan rencana pembelajaran.
       
Tabel. 8 Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Kinerja Guru
Indikator
Skor Ideal
Rata-Rata
% Tingkat Pencapaian
Kategori
Penyusunan rencana pembelajaran
50
45
90
Sangat Baik
Pengelolaan proses pembelajaran
45
42,1
93,5
Sangat Baik
Penilaian hasil belajar peserta didik
30
27,1
90,4
Sangat Baik
Pelaksanaan remedial
35
28,7
82,0
Baik
Pelaksanaan pengayaan
30
25,3
84,4
Baik
Keseluruhan Kinerja Guru
200
172.6
86.3
Baik

Pada indikator pengelolaan proses pembelajaran diperoleh skor rata-rata sebesar 42.1 dengan tingkat capaian responden sebesar 93,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan proses pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan sangat baik dalam pengelolaan proses pembelajaran.
       Pada indikator penilaian hasil belajar peserta didik diperoleh skor rata-rata sebesar 27,1 dengan tingkat capaian responden sebesar 90,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan sangat baik dalam penilaian hasil belajar peserta didik.
       Pada indikator pelaksanaan remedial diperoleh skor rata-rata sebesar 28.7 dengan tingkat capaian responden sebesar 82,0%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan remedial masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam pelaksanaan remedial.
       Pada indikator pelaksanaan pengayaan diperoleh skor rata-rata sebesar 25.3 dengan tingkat capaian responden sebesar 84,4%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengayaan masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam pelaksanaan pengayaan.
    
2.    Supervisi Akademik (X1)
       Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran". Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
       Tingkat pencapaian skor Supervisi Akademik termasuk kategori cukup (73,7 % skor ideal). Hasil ini menunjukkan bahwa Supervisi Akademik Guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dalam pelaksanaan supervisi akademik,  pelaksanaan pengamatan guru, melaksanakan bimbingan dan pembinaan guru, pengembangan kemampuan profesionalisme guru termasuk dalam kategori cukup.
       Kemudian, jika diuraikan per indikator seperti terlihat pada Tabel.  maka dapat diungkapkan bahwa pada indikator pelaksanaan supervisi akademik diperoleh skor rata-rata sebesar 44,2 dengan tingkat capaian responden sebesar 73,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan cukup dalam pelaksanaan supervisi akademik.
Tabel. 9  Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Supervisi Akademik
Indikator
Skor Ideal
Rata-Rata
% Tingkat Pencapaian
Kategori
Pelaksanaan supervise akademik
60
44,2
73,7
Cukup
Pelaksanaan pengamatan guru
24
17,0
70,7
Cukup
Melaksanakan bimbingan dan pembinaan guru
60
42,4
70,6
Cukup
Pengembangan kemampuan profesionalisme guru
23
15,4
67,0
Cukup
Keseluruhan Supervisi Akedemik
167
119,0
71,2
Cukup

       Pada indikator pelaksanaan pengamatan guru diperoleh skor rata-rata sebesar 17.0 dengan tingkat capaian responden sebesar 70,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengamatan guru masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan cukup dalam pelaksanaan pengamatan guru.
       Pada indikator melaksanakan bimbingan dan pembinaan guru diperoleh skor rata-rata sebesar 42,4 dengan tingkat capaian responden sebesar 70,6,0%. Hal ini menunjukkan bahwa melaksanakan bimbingan dan pembinaan guru masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan cukup dalam melaksanakan bimbingan dan pembinaan guru.
       Pada indikator pengembangan kemampuan profesionalisme guru diperoleh skor rata-rata sebesar 15,4 dengan tingkat capaian responden sebesar 67,0%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan profesionalisme guru masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan cukup dalam pengembangan kemampuan profesionalisme guru.
3.    Disiplin Kerja (X2)
              Disiplin merupakan suatu sikap yang mencerminkan ketaatan terhadap peraturan dan motivasi kerja menyatakan bahwa "disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan hati untuk mematuhi semua ketentuan dan semua yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab". Sejalan dengan pendapat sebelumnya.
       Tingkat pencapaian skor Disiplin Kerja termasuk kategori baik (91,5% skor ideal). Hasil ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja Guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dalam motivasi kerja,  pelaksanaan tata tertib, mematuhi kebijakan yang berlaku, kesadaran, kesungguhan dan tanggung jawab dari dalam diri sendiri termasuk dalam kategori naik.
       Kemudian, jika diuraikan per indikator seperti terlihat pada Tabel.  maka dapat diungkapkan bahwa pada indikator motivasi kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 36,6 dengan tingkat capaian responden sebesar 91,5%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan sangat baik dalam motivasi kerja.
Tabel. 10 Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Disiplin Kerja
Indikator
Skor Ideal
Rata-Rata
% Tingkat Pencapaian
Kategori
Motivasi
40
36,6
91,5
Sangat Baik
Pelaksanaan tata tertib
37
33,1
89,4
Baik
Mematuhi kebijakan yang berlaku
35
30,3
86,7
Baik
Kesadaran, kesungguhan dan tanggung jawab dari dalam diri
40
35,5
88,7
Baik
Ketaatan mengendalikan diri
35
30,7
87,8
Baik
Keseluruhan Disiplin Kerja
187
166,2
89,0
Baik

Pada indikator pelaksanaan tata tertib diperoleh skor rata-rata sebesar 33,1 dengan tingkat capaian responden sebesar 89,4%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tata tertib guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam pelaksanaan tata tertib guru.
Pada indikator mematuhi kebijakan yang berlaku diperoleh skor rata-rata sebesar 30,3 dengan tingkat capaian responden sebesar 86,7%. Hal ini menunjukkan bahwa mematuhi kebijakan yang berlaku masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam mematuhi kebijakan yang berlaku.
Pada indikator kesadaran, kesungguhan dan tanggung jawab dari dalam diri diperoleh skor rata-rata sebesar 35,5 dengan tingkat capaian responden sebesar 88,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran, kesungguhan dan tanggung jawab dari dalam diri guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam Kesadaran, kesungguhan dan tanggung jawab dari dalam diri guru.
Pada indikator ketaatan mengendalikan diri diperoleh skor rata-rata sebesar 30,7 dengan tingkat capaian responden sebesar 87,8%. Hal ini menunjukkan bahwa ketaatan mengendalikan diri guru masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya Guru-guru Matematika di SMP Kota Sungai Penuh dinyatakan baik dalam ketaatan mengendalikan diri guru.
B.     Pemeriksaan Persyaratan Analisis
Uji Normalitas
Untuk melihat tingkat kenormalan suatu data perlu dilakukan uji normalitas dari data tersebut. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dimana prinsip dari normalitas ditunjukan dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas ini adalah dengan melihat probabilitas Asymp.Sig (2-tailed). Jika probabilitas Asymp.Sig (2-tiled) > α, maka data tersebut berdistribusi normal.
Tabel .11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N
51
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
9,93006079
Most Extreme Differences
Absolute
,066
Positive
,060
Negative
-,066
Test Statistic
,066
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel 11, uji Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa residual data yang didapat tersebut mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,200 > 0.05. Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
C.    Pengujian Hipotesis
       Untuk membuktikan pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap kinerja Guru-guru di SMP Kota Sungai Penuh maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut.
       Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitaian ini adalah supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru matematika. Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis jalur. Dari hasil perhitungan analisis jalur diperoleh koefisien jalur variabel supervisi akademik terhadap variabel kinerja seperti dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12  Hasil Pengujian Koefisien Jalur
Parameter
Koefisien Jalur
t hitung
Nilai Signifikansi
R2
Tidak Dibakukan
Dibakukan
B
Kesalahan Baku
Beta
Supervisi Akademik
0.256
0,81
0.349
3,142
0.003
0.607
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian koefisien jalur pada tabel diatas menunjukkan bahwa supervisi akademik berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dilihat dari besarnya nilai koefisien jalur dibakukan PY X1 yaitu 0.349 yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yang secara nyata lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
       Jika diliht dari nilai koefisien determinasi, bahwa pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja sebesar R2 = 0.607, Besarnya kontribusi supervisi akademik terhadap kinerja adalah sebesar 0.607, sedangkan besarnya pengaruh lain diluar variabel supervisi akademik yang menentukan kinerja adalah sebesar (Py e1) = 0.393

Py e1 = 0.393
 
                                         
X1
Y1
PY X1 = 0.349
 


Gambar. 1 Diagram Jalur Persamaan Struktural
       Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitaian ini adalah supervisi akademik dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja guru matematika. Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis jalur. Dari hasil perhitungan analisis jalur diperoleh koefisien jalur variabel supervisi akademik terhadap variabel kinerja seperti dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
Tabel 13  Hasil Pengujian Koefisien Jalur
Parameter
Koefisien Jalur
t
hitung
Nilai Signifikansi
R2
Tidak Dibakukan
Dibakukan
B
Kesalahan Baku
Beta
Supervisi Akademik
0.256
0,81
0.349
3,142
0.003
0.607
Disiplin Kerja
0.508
0.108
0.524
4,720
0.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian koefisien jalur pada tabel diatas menunjukkan bahwa supervisi akademik berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dilihat dari besarnya nilai koefisien jalur dibakukan PYX1 yaitu 0.349 yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0.003 yang secara nyata lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
       Untuk variabel disiplin kerja menunjukkan bahwa variabel tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dilihat dari besarnya nilai koefisien jalur dibakukan PYX2 yaitu 0.524 yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yang secara nyata lebih kecil dari nilai alpha 0.05.
       Jika diliht dari nilai koefisien determinasi, bahwa pengaruh supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap kinerja sebesar R2 = 0.607, Besarnya kontribusi supervisi akademik dan disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0.607, sedangkan besarnya pengaruh lain diluar variabel supervisi akademik dan disiplin kerja yang menentukan kinerja adalah sebesar (Py e1) = 0.393

X1
X2
PY X1 = 0.349
PY X2 =0,524 0.524

Y
Py e1 = 0.393
rx1x2 = 0.579
 




Gambar. 2 Diagram Jalur Persamaan Struktural

D.    Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja
       Pengaruh langsung setiap variabel independen terhadap independen ditentukan oleh koefisien jalurnya masing-masing, sedangkan pengaruh tidak langsung di ukur dari Xi melalui rXiXj. Hasil pengaruh langsung dan tidak langsung dapat di lihat pada Tabel 14 berikut :
Tabel 14  Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

No
Keterangan
Persentase
1
Pengaruh X1               X2
57.90
2
Pengaruh X1               Y
34,90
3
Pengaruh X2               Y
52,40
Sumber : Hasil Pengolahan Data
       Dari tabel diatas terlihat bahwa hubungan supervisi akademik dengan disiplin kerja sumbangan pengaruhnya adalah sebesar 57,90%. Kemudian Supervisi akademik secara langsung berpengaruh positif terhadap kinerja dengan koefisien jalur sebesar 0,349 atau sebesar 34,90 %. Disamping itu terlihat juga bahwa pengaruh disiplin kerja sumbangan pengaruhnya terhadap kinerja adalah sebesar 52,40 %.

KESIMPULAN DAN SARAN
A.                Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dibahas dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai berikut :
1.    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 (H-1) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara supervisi akademik dengan kinerja guru matematika di SMP Kota Sungai Penuh, semakin baik supervisi akademik  guru maka akan semakin meningkatkan kinerja guru tersebut.
Supervisi akademik juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Besarnya pengaruh tersebut adalah 60,7%, hal ini berarti bila ingin meningkatkan kinerja guru maka dapat dilakukan dengan cara meningkatkan supervisi akademik guru menjadi lebih baik.
2.    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 (H-2) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif  yang  signifikan secara langsung  antara supervisi akademik dan disiplin kerja dengan kinerja guru matematika di SMP Kota Sungai Penuh.  
Besarnya pengaruh tersebut adalah 60,7%, hal ini berarti bila ingin meningkatkan kinerja guru maka dapat dilakukan dengan cara meningkatkan supervisi akademik guru dan disiplin kerja menjadi lebih baik.
B.  Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang dihasilkan penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :
1.    Kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh untuk masa yang akan datang dapat meningkatkan lagi supervisi akademik guru. Khususnya dalam meningkatkan pengamatan terhadap guru, melaksanakan bimbingan dan pembinaan, pengembangan kemampuan profesionalisme guru matematika SMP di Kota Sungai Penuh. Begitu juga harus dilakukan peningkatan disiplin kerja guru, khususnya. 
2.  Kepada Guru Matematika di Kota Sungai Penuh harus meningkatkan disiplin kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan kemauan dan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Peningkatan disiplin kerja juga dapat dilakukan melalui peningkatan motivasi, melaksanakan tata tertib yang sudah dibuat dan mematuhi semua kebijakan yang berlaku agar supaya selalu terjadi peningkatan kinerja.